Ibu hamil rentan terkena anemia. Mengapa demikian ? karena pada masa kehamilan kebutuhan tubuh akan zat besi meningkat seiring dengan bertambahnya usia kehamilan. Anemia merupakan kondisi ibu dengan kadar hemoglobin (Hb) dalam darahnya kurang dari 12 gram% sedangkan pada ibu hamil yang mengalami anemia kadar hemoglobinnya dibawah 11gram% pada trismester I dan III atau kadar Hb nya <10,5 gram% pada trismester II. Saat ibu hamil mengalami anemia, maka yang terjadi darah tidak memiliki sel darah merah yang cukup sehat untuk mengangkut oksigen ke jaringan tubuh ibu dan juga pada janin.

Berdasarkan data Riskesdas 2018, presentase ibu hamil yang mengalami anemia adalah 48,9% yang artinya dari 10 ibu hamil ada 5 ibu hamil yang menderita anemia. Dampak yang ditimbulkan jika ibu hamil menderita anemia akan berkaitan dengan tidak optimalnya pertumbuhan dan perkembangan janin dalam kandungan, menimbulkan komplikasi kehamilan dan persalinan, menurunkan kualitas hidup seperti keguguran, perdarahan yang menyebabkan kematian ibu, bayi lahir prematur, bayi lahir dengan berat badan rendah (BB<2500 gr) dan pendek (PB<48cm), bila ibu dalam kondisi anemia berat dapat menimbulkan kematian. Oleh karena itu, ibu hamil disarankan untuk memeriksakan kesehatannya secara rutin pada setiap usia kehamilan, meskipun tidak merasa sakit seperti melakukan pemeriksaan hemoglobin.

Lalu apa penyebab anemia pada ibu hamil ?

  • Pola makan yang kurang beragam dan bergizi seimbang
  • Kurangnya asupan makanan yang kaya akan zat besi
  • Kehamilan yang berulang dalam waktu singkat
  • Ibu hamil mengalamai Kurang Energi Kronis (KEK)
  • Mengalami infeksi yang menyebabkan kehilangan zat besi

Apa saja gejalanya ?

  • Lesu, lelah, letih, lemah, lunglai (5L)
  • Kelopak mata pucat
  • Lidah dan bibir pucat
  • Mata berkunang-kunang
  • Pusing

Bagaimana upaya pencegahan anemia pada ibu hamil ?

  • Perbanyak konsumsi makanan kaya akan zat besi dan protein seperti hati, telur, unggas, daging, ikan, kacang-kacangan, sayuran hijau dan buah berwarna merah atau kuning
  • Makan beraneka ragam makanan bergizi seimbang dengan penambahan satu porsi makanan dalam sehari
  • Minum Tablet Tambah Darah (TTD) minimal 90 (sembilan puluh) tablet selama kehamilan
  • Menggunakan alas kaki untuk mencegah infeksi cacing tambang
  • Untuk wilayah endemik malaria gunakan kelambu ditempat tidur

Bagaimana sebaiknya ibu hamil minum Tablet Tambah Darah (TTD) ?

  • TTD sebaiknya diminum pada malam hari sebelum tidur untuk mengurangi rasa mual
  • TTD dikonsumsi bersama makanan atau minuman yang mengandung vitamin C seperti buah segar, sayuran dan jus buah agar penyerapan zat besi dalam tubuh lebih baik
  • Jangan minum TTD bersama teh, kopi, susu, obat maag da tablet cair karena akan menghambat penyerapan zat besi

Sahabat RSU Budi Rahayu, jangan ragu untuk melakukan pemeriksaan rutin pada saat masa hamil ke dokter kandungan demi kesehatan ibu dan janin.

Sumber :

https://news.unair.ac.id/2019/12/19/cegah-anemia-pada-ibu-hamil-melalui-promosi-kesehatan-denagn-penguatan-determinasi-diri/

https://promkes.kemkes.go.id/

Leave a Comment